BOHLER
: AMUTIT
S
A.
KESEIMBANGAN DIMENSI PADUAN MENENGAH
BAJA MINYAK PENGERASAN
-
Kode warna :
Red-Blue-Red-Blue
-
Standarisasi : AISI : O1
DIN
: 1.2510 100MnCrW4
BS
: BO1
AFNOR
: 90 MCW5
-
Sifat :
§ aman
dan pengerasan yang berseragam
§ mampu
dalam proses pemesinan
§ perubahan
ukuran yang minimum
§ kemampuan
untuk menjaga ketajaman tepi pemotong
§ kekerasan
yang memuaskan
-
penggunaan :
§Blanking
and punching (pengososongan/penghampaan dan pencoblosan/pencetakan). Ex : pelat
dan punches(mesin pembuat lubang), produksi pemotong yang tinggi, untuk kertas
dan material yang tipis, roller dies (cetakan
penggulung), planishing dies (cetakan
§ Machining.
Peralatan penguliran ex : mesin tap(membuat mur),
§ Gauging
tools (alat pengukur).
§ Furthermore.
Beading dies and rolls,
-
Kondisi yang tersedia :
§ Spheroidized
(soft annealed)
-
Penggunaan kekerasan penymbungan :
§ Punch
and puncing dies (
·
Steel sheet
o
Ketebalan meninngkat 3mm
o
Kekerasan (HRc) 61-63
·
Al & Al-alloy metal
o
Ketebalan meninngkat 6mm
o
Kekerasan (HRc) 59-62
·
Co & Co-alloy metal
o
Ketebalan meninngkat 6mm
o
Kekerasan (HRc) 58-62
·
Steel sheets, strip and alloy metal
>600N/squ mm
o
Ketebalan meninngkat 3mm
o
Kekerasan (HRc) 60-62
Penghilangan
tegangan
Suhu maksimum 6500C.
setelah premachining peralatan akan mendapatkan tegangan sisa disebabkan
butiran pada permukaan. Jika tegangan tidak dihilangkan sebelum hardening, menyebabkan
distorsi yang besar. Waktu perendaman pada suhu penghilangan tegangan
berdasarkan ukuran peralatan/benda ½ - 2 jam. Pendinginan setelah penghilangan
tegangan dibuat didalam tungku sampai 3500C kemudian di udara.
Hardening
Suhu: 780-820.
Waktu pencelupan pada
suhu hardening: 5 menit/10mm ketebalan benda
Quenching: minyak, rendaman
mrtempering 200-2300C sampai 40mm ketebalan dinding.
Kekerasan yang
diperoleh: 53-66 HRc.
Tempering
Berdasa diagram
tempering. waktu Perendaman pada suhu tempering : 1 jam / 20mm ketebalan
dinding, benda dengan ketebalan tipis ditemper minimal 2 jam.
Pemesinan
Baja hanya bisa diproses
pemesinan pada kondisi yang telah di shpheroidize
Ketahanan
aus dan kekerasan
Dibandingkan dengan
logam tanpa paduan, ketahanan aus sangatbaik karena kandungan karbida (kira-kira
3%) tetapi tidak sebaik ledeburitic 12% baja chromium (bohler special k) dengan
kandungan karbida 18%. Kekerasan diuji dengan statistic uji bengkok (kerja
plastic dalam pembengkokan) lebih baik 12% baja chromium (halaman 5).
Pengelasan
Memperbaiki cacat
ringan; elektroda bohler FOX OH1;
sebelum memulai pengelasan peralatan dipanaskan terlebih dahulu 100-3000C.
setelah itu peralatan ditemper sesuai dengan diagram temper. Waktu tempering
setengah jam lalu didinginkan di udara.
Perlindungan
Jika tidak tersedia
tungku dengan pengaturan udara(suhu) atau garam. Peralatan harus dilindungi melawan
kerak atau dekarburasi dengan menggunakan charcoal (arang), breeze (angin
sepoi) ukuran 3-5mm.
Perubahan
ukuran
Berdasarkan gambar, perubahan terbesar pada volum akan terjadi dengan water hardening dan perubahan terkecil dengan ledeburiti 12% (atau 13%) Baja chorme. Minyak pengerasan baja cukup dekat dengan ledeburite kromium baja. cara ini disebut baja dimensi stabil
Perubahan ukuran dengan
hardening
Perbedaan perubahan
volum disebabkan oleh peningkatan unsur-unsur paduan dan peningkatan suhu
hardening ketika quenching, saat di quenching martensit turun di bawah suhu
lingkungan, dengan maksud untuk memperoleh austenite yang lebih rendah dari
martensit. Perubahan volume juga tergantung pada besarnya penetrasi kekerasan. Dengan
ketebalan yang lebih besar, penetrasi kekeraan benda bersifat parsial(sebagian)
karena perbedaan tingkat pendinginan antara zona luar dan inti.
Perubahan ukuran tempering
selama pemanasan setelah
hardening, carbon pada martensit mudah berpindah dan dengan temperature yang
lebih tinggi dan waktu yang lebih lama akan diendapkan dari pembubaran jenuh. pengendapan
ini terjadi diantara 20-2000C, diikuti dengan penurunan volum. Antara200-3000C
austenite berubah ke alpha disebabkan pengendapan carbide yang diikuti dengan
peningkatan volum.pada temperature diatas 3500C martensit berubah ke
bentuk ferrit dan cementit diikuti dengan penurunan volum. Selanjutnya ada
pengaruh pada perubahan ukuran, ex: tegangan termal,dan tegangan transformasi disebabkan
oleh quenching antara permukaan dan inti memiliki perbedaan temperatur kurang
lebih 1000C. maka, menyebabkan bagian luar berbentuk martensit dan
bagian dalam masih dalam bentuk austenite.
Pencegahan
pembentukan dimensi pada permukaan
Tindakan
pencegahan metalurgi
a.
meningkatkan suhu quenching, sehingga terbentuk
austenite, volume dan perubahaan ukuran berkurang.
b.
Martempering mengakibatkan sedikit
peningkatan volum daripada oil hardening, tetapi pengaruh dimensi tidak terjadi
seperti pada poin a (tidak terbentuk austenite, tidak ada pengurangan volume
dan ukuran)
c.
Temper(pemanasan kembali) dibawah 200
atau diatas 3200C. tempering diantara suhu tsb menyebabkan
peningkatan volume karena penguraian austenite dan perubahan ukuran yang hanya sebagian
dikompensasi (diganti) dengan bantuan martensit.
Langkah/tindakan Kontuksional
a.
Dengan tipe baja ini akan mendapatkan lebih
banyak austenite, pengurangan volum dan perubahan ukuran jika ketebalan plat di
kurangi.
b.
Dengan dimensi permukaan yang lebih
besar persentase peningkatan panjang dan lebar berkurang.
Pencegahan kontraksi
permukaan
Tindakan pencegahan Metalurgi
A.
Menahan austenite ( mengurangi efek
kontaksi) dengan menggunakan suhu quenching lebih rendah.
Langkah Konstruksi
A.
Peningkatkan ketebalan plat baja menunurunkan
austenite dengan pertambahan dimensi
B.
Mengurangi panjang dan lebar , pelat yang
lebih kecil menyebabkan kontraksi lebih kecil.
Kondisi yang serupa
dapat diterapkan pada bentuk silinder dan prisma
Blanking
FORGING
SPHEROIDIZING
Penempaan(forging) adalah proses pembentukan
logam secara plastis dengan mempergunakan gaya tekan untuk mengubah bentuk atau ukuran dari logam yang
dikerjakan. Proses tempa bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu pengerjaan panas(hot working) dan pengerjaan dingin (cold working). Penempaan (forging) bisa
dilakukan dengan manual atau dengan mesin hidrolis karena bisa membuat tekanan
yang dan membutuhkan tenaga yang besar pula. Tetapi jika menggunakan tenaga
pneumatik, tenaga yang dihasilkan lebih kecil.
STRESS RELIEVING
Stress
relieving adalah salah satu proses perlakuan
panas yang ditujukan untuk menghilangkan tegangan-tegangan yang ada di dalam
benda kerja, memperkecil distorsi yang terjadi selama proses perlakuan panas
dan, pada kasus-kasus tertentu, mencegah timbulnya retak. Proses ini terdiri
dari memanaskan benda kerja sampai ke temperatur sedikit dibawah garis A1 dan
menahannya untuk jangka waktu tertentu dan kemudian di dinginkan di dalam
tungku sampai temperatur kamar. Proses ini tidak menimbulkan perubahan fasa
kecuali rekristalisasi. Banyak faktor yang dapat menimbulkan timbulnya tegangan
di dalam logam sebagai akibat dari proses pembuatan logam yang bersangkutan
menjadi sebuah komponen. Beberapa dari faktor-faktor tersebut antara lain
adalah : Pemesinan, Pembentukan, Perlakuan panas, Pengecoran, Pengelasan, dan
lain-lain. Penghilangan tegangan sisa dari baja dilakukan dengan memanaskan
baja tersebut pada temperatur sekitar 500 - 700oC, tergantung pada jenis baja yang
diproses. Pada temperatur diatas 500 - 600oC, baja hamper sepenuhnya elastik
dan menjadi ulet. Berdasarkan hal ini, tegangan sisa yang terjadi di dalam baja
pada temperatur seperti itu akan sedikit demi sedikit dihilangkan melalui
deformasi plastik setempat akibat adanya tegangan sisa tersebut.
HARDENING
Hardening adalah proses perlakuan panas yang diterapkan untuk menghasilkan
benda kerja yang keras. Perlakuan ini terdiri dari memanaskan baja sampai
temperatur pengerasannya (Temperatur austenisasi) dan menahannya pada
temperatur tersebut untuk jangka waktu tertentu dan kemudian didinginkan dengan
laju pendinginan yang sangat tinggi atau di quench agar diperoleh
kekerasan yang diinginkan. Alasan memanaskan dan menahannya pada temperatur
austenisasi adalah untuk melarutkan sementit dalam austenit kemudian
dilanjutkan dengan proses quench.
AWAN:
TEMPERING
AWAN:
TEMPERING
Proses
memanaskan kembali baja yang telah dikeraskan disebut proses temper. Dengan
proses ini, duktilitas dapat ditingkatkan namun kekerasan dan kekuatannya akan
menurun. Pada sebagian besar baja struktur, proses temper dimaksudkan untuk
memperoleh kombinasi antara kekuatan, duktilitas dan ketangguhan yang tinggi.
Dengan demikian, proses temper setelah proses pengerasan akan menjadikan baja
lebih bermanfaat karena adanya struktur yang lebih stabil.
CAPEK BRO…!!!!!
CARI MATERI DIATAS
sekian dari saya.............
MACHINABILITY
WEAR RESISTANCE
AGUNG:
WELDING
PROTECTING
PERUBAHAN UKURAN
E-SOEN:
DIMENSI PERMUKAAN
KONTRAKSI PERMUKAAN
BLANKING
WEAR RESISTANCE
AGUNG:
WELDING
PROTECTING
PERUBAHAN UKURAN
E-SOEN:
DIMENSI PERMUKAAN
KONTRAKSI PERMUKAAN
BLANKING